Love Story

Aku Baik-Baik Saja

Cuma mau mengabarkan pada semesta bahwa diri ini sudah tak mampu untuk berdiri tegak
Cuma mau mengabarkan pada Sang Khalid jagalah ia yang ku sayang ketika ku tak lagi menapak di bumi
Aku sudah mengabarkan pada langit bahwa aku sedang tak baik-baik saja.

Aku mencintai mu tanpa TAPI dan tanpa NANTI
Tak menuntut banyak hal terhadapmu
Hanya ingin engkau bahagia saat mimpimu menjadi NYATA


Rasanya ada yang sedang mengerogoti tubuh ini
Pagi hari harus ku dapatkan wajah yang terasa bengkak dan jari yang mulai menggendut
Pagi hari harus kurasakan tumit yang terasa amat sakit untuk ku menapakkan langkah
Dan pagi hari harus ku rasakan keadaan badan yang teramat lemas tak berdaya
Entah apa yang ada dalam diri ini tapi aku yakin bahwa aku sedang tidak baik-baik saja

Semesta, ku ingin melihat ia bahagia dengan cita-cita yang ia impikan
Semesta, ku ingin melihat senyumnya agar hatiku percaya bahwa dia baik-baik saja
Semesta, ku ingin mendekapnya agar hatiku percaya bahwa ia akan bahagia

-@ammahsukma

Love Story

Terima Kasih

Mungkin kita pernah bermimpi untuk bersanding dengan seseorang yang amat kita cintai, bahkan melebihi diri kita sendiri. Bagi sebagian kalian mungkin sedikit lebay karna terlalu cinta, tapi siapa yang bisa menyangkal perasaan dalam hati? Mungkin kamu juga pernah mengalami hanya saja malu untuk mengakui.

Aku mengakui aku pernah mengalami, aku pernah bermimpi dan berharap bisa bersanding dengan seseorang yang aku harapkan akan mau membersamaiku apapun yang terjadi. Seseorang yang jika bersamanya aku mampu menjadi wanita paling beruntung. Seseorang yang semua perkataannya bisa menjadi kenyataan.

Namun apalah daya, semua tak sesuai harapan. Ia memutuskan untuk mengakhiri lalu pergi begitu saja.

Apakah aku sedih?

Apakah aku menangis?

Apakah aku prustasi?

Apakah aku depresi?

Awalnya aku biasa saja ketika ia mengatakan ingin pergi dan aku dengan lantang mempersilahkan ia pergi.

Aku tidak menangis, tidak juga prustasi dan apalagi depresi.

Namun ketika hari berlalu aku mulai meneteskan air mata, dan aku mulai befikir keras. Aku menangis bukan karna sebuah perpisahan yang ia minta dan aku meng-iyakan, aku menangis bukan karna rasa cinta yang amat dalam terhadapnya, aku menagis bukan karna aku tak rela ia meninggalkan dan mengakhiri segala janjinya. Akan tetapi aku menangis karna “BODOHnya diriku yang rela menunggu ia hingga bertahun-tahun, sementara aku tau diluar sana akan ada seseorang yang dengan ikhlas mencintaiku”

Aku menangis untuk waktu yang begitu lama terbuang sia-sia hanya demi menantinya, aku menangis untuk segenap waktu yang ku habiskan hanya untuk berharap padanya.

Cinta sejati itu memang membutuhkan pengorbanan, tapi ada kalanya kita melihat kepada siapa kita harus terus berkorban

Kini aku paham bahwa ketika aku mencinta seseorang aku harus melihat sisi lain dari cinta itu sendiri, adakah aku mencintainya karna parasnya atau karna imannya. Adakah aku mencintainya karna materinya atau karna pribadinya. Adakah aku mencintainya hanya untuk sekedar bermain atau serius membersamainya hingga akhir.

Aku berterima kasih kepada masalalu yang pernah pergi dan kini memberi ruang untuk seseorang yang lain masuk kehati.

Aku berterima kasih kepada kisah lalu yang telah usai dan kini kisah baru akan membersamai hingga nanti

Dan aku berterima kasih pada satu nama yang sempat melangit dan kini harus rela tergantinkan dengan ia yang serius menikahi.

Aku berterima kasih kepada hatiku yang pernah patah namun tetap kuat untuk menerima hati yang baru

Kamu yang kini sedang berjuang untuk membersamaiku hingga akhir, tak perlu risau akan masa laluku. Ketahuiah bahwa ketika aku memilihmu aku sudah mengubur ia dalam dalam jauj dari jangkauan.

Ketika engkau menemukan tulisan tentangnya saat ini ketahuilah bahwa aku ingin menunjukkan padanya bahwa sekarang kamulah yang kini sedang aku langitkan.

Tetaplah membersamai meski nanti aku yang lebih dulu pergi

Love Story

Ku Harap Ini Sesaat

“ Aku selalu berharap  bahwa rasa ini hanya sementara. Bukan karna ku tak ingin memiliki rasa padamu, hanya saja aku mengerti ketika aku mengharapkan seseorang tanpa melibatkan-Nya maka aku akan terluka”

Sun flowers

Ku rasa mungkin kamu mengerti, mengapa hingga saat ini aku masih sendiri. Mungkin kamu juga memahami mengapa hingga saat ini aku masih bertahan dengan kesendirian yang menurut sebagian orang adalah kesendirian yang teramat menyakitkan. Sebab dalam kesendirian ini aku masih saja mengharapkan seorang pangeran berkuda putih menghampiriku dengan segenap harapan.


Bukan karna aku tak ingin berdua seperti yang lain. Hanya saja saat ini aku tengah menata kembali relung hati yang dahulu pernah terluka karna janji yang mungkin tak akan pernah terpenuhi. Sebenarnya kali ini aku ingin mengembalikan relung hati yang pernah hancur berkeping karna terlalu berharap pada selain Dia.  

Namun kini kamu hadir dan membawa harapan baru. Kamu hadir disaat diri ini masih ingin menikmati indahnya kesendirian dalam ketaatan. Kamu  hadir disaat diri ini masih menata hati yang telah hancur karna kisah silam.

Kamu hadir seolah-olah kamu memahami apa yang kini tengah ku rasakan. Engkau hadir bagai hujan yang turun dari langit. Membasahi dan memberi ketenangan di setiap hadirnya.

Dan aku selalu berharap semoga rasa ini hanya sementara dan tak akan lama. Aku berharap bahwa kehadiranmu hanyalah sebagai bunga tidur yang ketika saatnya aku bangun aku tak akan bangun dalam keadaan terluka lagi. Terluka karna terlalu berharap.

“Aku pernah berharap rasa ini segera berlalu dan menjauh. Namun  ternyata semakin aku berharap ia berlalu maka semakin itu  pula ia bertahan di hati.

Dan kini kesendirianku tergoyahkan karna kehadiranmu. Karna kamu hadir di setiap hariku. Karna  kamu hadir di setiap waktu ku. Ingin rasanya ku menjauhimu, menghilang dari pandanganmu dan menjauh dari hidup mu. Namun semakin ku lakukan itu semakin hatiku ingin selalu berada bersamamu. Semakin hatiku tak ingin jauh darimu.

Kali ini kamu berhasil membuat aku tersipu malu pada rasaku sendiri. Mencoba menghindar dan menjauh, namun pada akhirnya aku ingin mendekat dan lebih dekat. Kali ini kamu berhasil membuka kembali pintu hati yang pernah tertutup karna luka atas sebuah pengharapan yang sia-sia.

Kamu, meskipun tak melihatku saat ini, tapi aku mampu melihatmu.

Kamu, Meskipun tak menganggapku ada saat ini, tapi hatiku selalu menganggapmu ada meski hanya sebatas pengharapan.

Kamu, aku megangumimu bukan karna tampan tetapi karna kamu sederhana dan istimewa.

Love Story

Bukan Aku Yang Memintamu

“Sejatinya aku tak pernah meminta mu untuk menjadi bagian dari kisah cinta yang baru. Aku hanya meminta semoga Kelah Dia hadirkan sosok lain yang mampu menemani disetiap hari tanpa ada kata pisah”

Jauh sebelum aku mengenalmu aku telah lebih dahulu mengenalnya, tapi tak akan kuceritakan panjang tentangnya karna aku tak ingin ketika engkau membaca tulisan ini engkau merasa bahwa aku masih mengharapkannya. Dia kini hanya menjadi kisah lalu, semua tentangnya pun kini telah menjadi debu.

Kali ini aku akan membahas tentangmu, tentang bagaimana aku menyapamu lewat doa di sepertiga malamku. Maaf aku tidak meminta ijin terlebih dahulu untuk menyebut namamu di seperti malam. Aku takut jika aku meminta ijin, kamu akan menolak dan berdalil bahwa namamu telah menjadi bagian dari doa seseorang.

“Aku bukan pencuri, aku hanya seorang wanita yang diam-diam melangitkan namamu di sepertiga malam”

Kamu tau aku tak pernah takut untuk bersaing dengan ribuan doa yang melangitkan namamu lebih dulu. Karna aku percaya, ketika aku melangitkan namamu dengan ikhlas dan tulus maka langitpun akan menerima doaku dengan caranya. Kamu tak akan pernah tau bagaimana caraku berjuang untuk sebuah nama yang mungkin akhirnya akan sama. Bahwa aku tak akan pernah mendapatkan yang aku inginkan. Tapi sekali lagi aku tidak takut bersaing untuk mu.

Aku percaya bahwa doaku akan di ijabah meski butuh waktu lama

Dan ketika nanti aku tak menemukanmu dan tak membersamaimu, aku tak akan takut. Sebab aku percaya bahwa Allah telah berjanji, tiada makhlukNya yang hidup sendiri. Tak akan ada makhlukNya yang akan kesepian dan aku tak perlu takut jika aku tak menemukanmu.

Aku tak harus takut bila saat ini terpisah jauh darimu.
Aku tak harus takut bila suatu saat nanti dia bukanlah kamu.
Dan aku tak harus takut bila ada yang lebih baik dan itu bukan kamu.

Aku tidak perlu takut akan keputusanNya, karna Allah telah menjanjikan bahwa yang baik akan bersama dengan yang baik
Dan aku hanya perlu berusaha menjadi baik agar kelak pantas bersamamu

Aku harus percaya bahwa janji Allah itu pasti untuk hambaNya yang terus berusaha.
Dia tak akan pernah membiarkan hambaNya yang berdoa kembali dengan tangan yang hampa. Dia juga tak akan membiarkanku menangis tanpa ada hadiah terbaik nantinya.

Dan jika pada akhirnya kelak Dia menghadirkanmu untukku, sungguh bukan aku yang memintamu. Tapi Dialah yang menghadirkanmu untukku. Dia menghadirkanmu untuk menjawab segala harap yang dulu pernah ku adukan pada-Nya.
Dialah yang mempertemukan kita dan Dia jugalah yang telah menyatukan dua insan meski telah terpisah jauh.

Jika pada akhirnya benar engkau yang tertulis bersebelahan dengan namaku di Lauhul Mahfuz maka sejauh apapun dan sekuat apapun menghindar engkau tetap akan kembali padaku.

Namun jika engkau bukanlah yang tertulis bersebelahan dengan namaku di Lauhul Mahfuz sekuat apapaun mempertahankanmu maka engkau tetap akan terlepas dan berada jauh di pandangan mata.

Love Story

Dan Aku Jatuh Hati

Kita tidak akan pernah tau kapan dan kepada siapa kita akan jatuh cinta, dan kita juga tidak akan pernah tau mengapa rasa nyaman itu hadir meski hanya lewat pesan di sosial media

Kini harus aku akui bahwa aku jatuh hati pada sosok sederhana di ujung sana. Sosok yang tak pernah ku yakini akan memiliki perasaan yang sama nantinya. Kali ini bisa di katakan aku mencintai dalam diam, atau bisa juga di katakan aku mencintai dalam semu. Rasanya indah seperti ada kupu-kupu menari dalam fikiran, ku harap rasanya akan tetap sama hingga nanti keyakinanku menjadi sebuah kenyataan. Dan ku harap rasaku kelak berbalas dengan indah dan mendapat pengakuan yang SAH dari saksi dan penghulu.

Mengertilah bahwa aku harus bertengkar dengan fikiranku ketika hatiku telah memilih untuk jatuh padamu

Mungkin menurutku rasa ini terlalu cepat hadir, tetapi sesungguhnya ia hadir di waktu yang tepat, ketika aku berada pada titik ingin melupakan masa silam. Dan tanpa aku sadari ternyata rasa itu adalah penawar untuk hatiku yang ingin melupakannya. Seperti angin aku bisa melupakannya lewat kehadiranmu yang tak pernah ku duga. Aku bahagia telah melupakan seluruh tentangnya namun aku gundah sebab rasaku masih terpendam rapat dalam diam.

Obat terbaik untuk melupakan seseorang adalah berani membuka hati untuk seseorang yang baru

Aku tak pernah takut untuk memulai hal baru dalam hidup, seperti hal nya memulai untuk menyadari bahwa aku jatuh hati padamu. Tak ada hal istimewa yang mungkin engkau lakukan untuk menarik hatiku saat ini, sebab kesederhanaanmulah yang membuatku mengerti bahwa hal sederhana mampu menjadi istimewa jika kita mampu memahaminya.

Kali ini lagi dan lagi aku akhirnya mencintai dalah diam. Bercerita tentangmu lewat doa dan tertulis rapi di buku harian yang semakin hari semakin penuh tentangmu.

Aku selalu menyadarkan hatiku agar tak terburu-buru untuk meletakkan hati padamu. Aku selalu membangunkan diriku dari mimpi agar tak terlalu berharap pada rasa yang sama. Bukan tak ingin memiliki rasa tanpa sadar, hanya saja aku takut ketika hatiku telah terlalu jauh berharap rasa sakit yang dahulu hadir kembali menghiasi hariku.

Aku pernah terluka dan kali ini aku ingin bahagia tanpa harus melukai dan dilukai

Dalam diam aku selalu bergumam pada hatiku “bahwa ketika rasa kagum itu berubah menjadi suka dan cinta maka akan ku pastikan akan melupakan kehadirannya”. Namun ternyata semuanya salah, semakin aku mencoba melupakan, semakin aku mencoba menghindar dan menjauh rasa itu semakin hadir dan hadir tanpa jeda untuk melupakan.

Hanya ada satu kalimat yang menguatkan ku hingga kini, perkataan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib “Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku. Dan apa yang di takdirkan untukku tidak akan pernah melewatkan ku

Dan aku yakin jika engkau takdirku maka akan menjadi takdirku namun jika engkau takdir orang lain maka ku persilahkan ia bersamamu.

Tak Berkategori

Ternyata Rasaku Lebih Dulu Hadir

Cintak memang tak akan pernah bisa ditebak kapan ia akan hadir dan pergi dari ruang yang di sebut hati.” (amamhsukma)

Andai waktu bisa ku putar kembali seperti waktu itu rasanya aku ingin engkau saja yang hadir dan bukan dia. Tapi aku sadar jika waktu itu Tuhan menghadirkanmu mungkin saat ini kamu hanya akan menjadi puing masa lalu yang tak akan pernah ku ingat kembali.

Meskipun ia pernah menjadi bagian dari masa laluku. Meskipun ia pernah menjadi alasanku merangkai kata demi kata. Tapi kini semua itu hanya sebagai kisah lalu yang tak akan kembali. Ia hanya akan menjadi lembaran lama yang tak akan ku ulang untuk kesekian kalinya. Kurasa cukup dimasa itu ia bertahta dihati. Dan sekarang posisi manis yang pernah ia duduki kini akan menjadi posisi indah untukmu.

Sebisa mungkin aku telah mengubur segala hal yang pernah terjadi diantara hatiku dan hatinya. Dan kini aku hanya ingin mengabiskan hari-hari yang indah bersamamu. Aku hanya ingin bermain, tertawa dan menangis bersamamu. Aku hanya ingin menua bersamamu, mengurus segala keperluanmu dan merawat mu serta menjadi ibu yang baik dari anak-anak kita nanti.

Ketahuilah bahwa hatiku lebih dulu terpaut padamu, hanya saja aku tak menyadari bahwa itu sebuah rasa

Sesingkat waktu Tuhan menghadirkan rasa tak biasa ini menyelinap kedalam hati. Terasa biasa saja untuk hari pertama dan berikutnya, hanya saja aku tak mampu menahan diri untuk tidak mengetahui apa saja yang engkau lakukan dibalik tabir itu. Aku melihatmu tertawa, aku melihatmu berjalan menyusuri jalan menuju tempat dimana kalian biasa berkumpul. Dan aku melihatmu dengan tangguh berlatih bersama mereka.

Sejak hari itu ternyata aku jatuh hati, aku kagum pada sosok sederhana itu. Aku kagum pada seseorang yang sangat mengayomi dan perduli terhadap sesama. Saat itu mungkin rasaku masih terlihat biasa saja, tak terlalu istimewa dan special. Sehingga tak pantas aku berharap untuk engkau memiliki rasa yang sama.

Aku sadar seberapa pantas diriku untuk mengharapkan rasa yang sama saat itu

Andai derasnya hujan mampu berbicara mungkin ia akan memberi tau mu bagaimana namamu selalu menjadi pengharapan terindah setiap kali ia hadir.

Dan andai angin mampu berbicara mugkin ia akan membisikanmu tentang rindu yang selalu ku bisikkan padanya setiap kali ia berhembus.

“Ketahuilah semua itu terjadi karna cintaku lebih dahulu memilihmu kala itu”

Tak Berkategori

First Love

Akan ada banyak jawaban ketika saya bertanya “Who’s your First Love?” akan ada yang menjawab “Ayah”, “Ibu, “Bibik” dan mungkin ada yang menjawab nama kekakasihnya atau “Pacarnya” sah-sah saja atas jawaban yang beraneka ragam itu namanya juga jawaban. Ngak salah juga kok, kan disuruh jawab bukan nanya jadi ya berilah jawaban versi kalian.

Tapi ketika saya bertanya “Siapa Manusia Yang Paling Kamu Cintai Di Dunia Ini?”. Akankah jawabannya sama? Ya, jawabannya mendekati kesamaan “Ayah” “Ibu” “Si dia” “Si Doi” dan bla…bla…bla… Berbagai macam jawaban akan kita dapatkan.

Okey, kenapa harus Ibu?

Kenapa harus Ayah?

Dan kenapa harus si Doi?

Mungkin sebagian kalian akan menjawab “Karna Ayah yang mencari nafkah kak,” atau “Ayah itu cinta pertama buat putrinya kak” bahkan ada yang bilang “Karna cuma ayah yang ngerti aku kak”

And than kenapa harus Ibu? Pasti kalian akan menjawab “Gimana sih kak, ibukan yang melahirkan kita”

“Ibukan yang berjuang memberikan seluruh nyawanya buat kita”

Dan “Rasulullah saja pun menyuruh kita menghormati dan menyayangi Ibu terlebih dahulu baru kemudian Ayah”

Oke-oke tahan emosinya ya… :’)

Dan si Doi kenapa bisa doi cinta pertama? ” ya karna memang dia cinta pertamaku kak jadi dialah yang aku cintai saat ini” ini nih jawaban yang kadang bikin ngelus kepala terus pengen jedutin ke tembok heheh #Bercanda

Apapun jawabannya itu terserah pada bibir dan hati yang menjawab. Tapi sadarkah kita bahwa ada 1 manusia di dunia ini yang terlewatkan untuk kita cintai?

Sadarkah kita bahwa cinta seseorang ini amat sangat besar dibanding cinta ibu dan ayah kepada anaknya apalagi cinta si doi padamu sungguh tidak ada apa-apanya.

Taukah kamu siapa seseorang ini? Seseorang yang tak pernah engkau lihat wajahnya, tak pernah engkau dengar suaranya dan tak pernah engkau berbicara padanya. Kamu hanya tau ceritanya, kisahnya dan sejarahnya hanya dari buku-buku yang membahas segala tentangnya.

Dialah Rasulullah atau biasa kita panggil Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa salam.

Taukan kamu bahwa cintanya amat besar kepadamu umatnya

Taukah kamu ia yang rela menyebarkan agama islam secara sembunyi-sembunyi hingga terang-terangan.

Taukah kamu ia yang rela memperjuangkan islam bersama para Sahabat hingga akhir hayatnya

Taukah kamu hingga detik ajal menjemputnya ia masih memikirkan dan menyebut “ummati, ummati, ummati”

Dialah yang rela di hina, dimaki, di lempari batu, di lempar kotoran hanya demi mempertahankan Agama ISLAM. Pernahkah terbesit di hatimu bagaimana rasa sakit yang beliau alami? Betapa perihnya hati ketika tau bahwa ia dilempari kotoran. Dan kamu ? jangankan di lempar kotoran di katain ustadzah, dibilang bodoh, di bilang sok alim saja sudah down dan mikir “gini banget sih pengen hijrah

Dan yang mirisnya kita mengaku cinta Rasulullah tapi untuk bersholawat saja enggan,

mengaku umat Rasulullah tapi mengikuti sunnahnya saja engkau malu-malu tak karuan.

Lebih cinta lagi dengan PACAR dari pada dengan Beliau, lebih mendengarkan perkataan PACAR daripada mendengarkan perkataan (Firman) Allah dan Rasulnya .

Sekarang saya mau bertanya “Kapan Terakhir kali kita sholawat untuk mendapatkan safaat dari beliau?

Kapan terakhir kali kita mengerjakan Sunnahnya?”

Kapan terakhir kali kita membaca tentang sirahnya?”

Mungkin ada yang menjawab “siang ini, sore ini, subuh ini atau malam ini”

Atau ada yang akan menjawab minggu lalu, bulan lalu atau bahkan tahun lalu.

Pernahkah kita berfikir bagaimana perjuangan beliau untuk umat ini?

Terkadang tanpa kita sadari kita juga sering bahkan terlalu sering melupakan cintanya Allah kepada Hamba-Nya

Padahal Allah sangat mencintai Hamba-Nya meskipun Hamba-Nya memiliki banyak dosa seperti buih di lautan.

Allah selalu memaafkan kesalahan Hamba-Nya meskipun selalu berbuat salah.

Allah selalu memberikan nikmatnya meskipun kita selalu merasa kekurangan padahal nikmatnya sangat banyak kepada kita.

Ketika kita ditimpa kesusahan kita selalu berfikir bahwa Allah tidak adil kepada kita. Kita selalu berfikir bahwa Allah tdk sayang kepada kita, Allah tidak cinta pada kita.

Padahal segala musibah dan kesedihan yang ada adalah bentuk rasa cinta Allah kepada Hamba-Nya.

Semata-mat itu adalah bentuk teguran , bentuk kasih sayang yang amat dalam kepada Hamba-Nya.

Allah ingin lihat “masihkah engkau mengingatKu dikala sedih?”

“Masihkah engkau memohon padaKu disaat kuberikan musibah”

“Masihkah engkau menangis tersedu sedu memohon padaKu?”

Sejatinya Allah rindu pada UmatNya, Allah rindu pada derai air mata umat-Nya yang dulu selalu meminta dan memohon padaNya.

Kebanyakan dari kita ketika sudah berada di ambang kesuksesan lupa akan TuhanNya, lupa bahwa Allahlah yang memberikan Nikmat rezeki kepada kita. Dan ketika Allah ambil kembali nikmat sukses itu dengan lantang kita berkata “Allah ngak adil”.

Seharusnya kita sadar bahwa kitalah yg tidak adil. Kita yang terlalu banyak menuntut dan meminta. Sehingga melalaikan perintahNya dan mendekati laranganNya.

Kitaah yang kufur akan nikmatNya, kita yang kurang bersyukur atas CintaNya.

Jika Allah tak mencintai HambaNya

Allah tak akan memberikau nikmat sehat,nikmat hidup, nikmat sukses, nikmat kaya, nikmat pintar dalam pendidikan,

Jika Allah tak mencintai HambaNya

Allah tak akan memaafkan HambaNya yang penuh dosa ini. Meskipun dosa yang di pikul HambaNya sangat besar. Allah akan tetap mengampuni HambaNya dengan sebesar besarnya maaf.

Tak hanya mencintai sang kekasih banyak dari kita juga yang mengagung agungkan artis / selebgram atau bahkan youtubers masa kini.

Mencintai artis jaman now baik dari dalam negri / luar negri seperti K-Pop. Apa yang kita dapat dari semua itu?

Rela-rela dengan ikhlas membeli poster, dvd, membeli tiket konser dengan nilai jutaan rupiah, mendownload film Drakor dari episode 1 -1000 selesai di tonton dalam waktu 2hari.

Saya rasa itu sangat melalaikan, dan merugikan, bukan begitu?

Beli tiket konser jutaan rupiah bisa tapi ketika di suruh infaq / sedekah masih mikir ribuan kali.

Nonton film Drakor seharian 100 episode tahan, tapi ketika disuruh tilawah 2 jam saja baru 2 lembar sudah ngantuk.

Apakah itu bentuk cinta kita kepada Allah?

Saya dulu juga penyuka film Drakor, tetapi setelah saya pahami ternyata film ini membuat banyak kelalaian, lalai untuk beribadah, lalai untuk bertilawah lalai untuk bisa berkumpul dengan teman dan keluarga karna asik di kamar.

Perbaikilah diri dari sekarang selagi masih ada waktu untuk menjadi baik, tumbuhkanlah rasa cinta kepada Allah, Rasulullah dan kitabullah. Sebab ketika kita tiada semua nikmat yang kita miliki saat ini tak akan bisa lagi kita nikmati.

Cintai Allah sebagaimana Allah mencintaimu

Cintai Rasulullah sebagaimana beliau mencintai umatnya

Cintai Kitabullah sebagaimana englau mencintai dirimu sendiri.